Pernahkah kamu berpikir, mengapa cerita dapat menghanyutkan perasaan? Jawabannya adalah karena di dalamnya terdapat unsur cerita yang melengkapi segala kebutuhannya.
Unsur cerita merupakan fondasi utama dalam membangun narasi atau menulis cerita. Sebelum membenamkan diri terlalu jauh ke dalam kisah yang menggugah, penulis harus paham tentang unsur cerita.
Tanpa unsur cerita, cerita tidak akan mampu menyentuh hati pembaca. Tanpa unsur cerita, tidak ada cerita. Karena unsur cerita adalah unsur-unsur atau elemen yang mempengaruhi terbentuknya sebuah cerita.
Unsur cerita menjadi fondasi utama dalam membangun narasi yang kuat dan memikat pembaca. Sebelum membenamkan diri ke dalam kisah yang menggelora, penting untuk memahami unsur cerita yang menjadi tulang punggung dari setiap narasi.
Unsur cerita terbagi menjadi dua, yaitu unsur cerita intrinsik dan unsur cerita ekstrinsik. Keduanya menjadi landasan yang memungkinkan penulis untuk mengekspresikan ide, tema, dan karakter dengan lebih jelas dan mendalam.
Melalui pemahaman yang baik tentang unsur-unsur cerita ini, pembaca dapat merasakan kedalaman dan kekuatan naratif yang disampaikan oleh penulis.
Dalam artikel ini, tim Jurus Nulis akan mengulas kedua jenis unsur cerita; intrinsik dan ekstrinsik secara mendalam. Berikut adalah penjelasan tentang unsur-unsur dalam cerita yang harus kamu ketahui!
Unsur Intrinsik
Unsur cerita intrinsik adalah bagian-bagian cerita yang terkait langsung dengan elemen-elemen internal dari naratif itu sendiri, yang membentuk struktur dasar dan memberikan substansi pada cerita.
Unsur cerita intrinsik meliputi karakter, plot, tema, setting, dan gaya bahasa atau gaya penulisan yang digunakan dalam penulis.
Mari kita bahas lebih dalam tentang unsur cerita intrinsik yang penting untuk dipahami:
1. Plot
Plot adalah rangkaian kejadian yang membentuk alur cerita, menggerakkan pembaca dari awal hingga akhir dengan kejutan dan ketegangan.
Ini mencakup pengenalan, konflik, klimaks, dan resolusi. Plot adalah tulang punggung dari sebuah cerita yang menentukan arah dan pengembangan karakter.
Misalnya, dalam sebuah novel petualangan, plot bisa melibatkan pengenalan tokoh utama, pertemuan dengan penjahat, perjalanan menuju tujuan, dan klimaks di mana tokoh utama menghadapi penjahat tersebut.
2. Karakter
Karakter adalah tokoh-tokoh dalam cerita yang memiliki peran dan kepribadian yang unik. Mereka adalah agen yang bertanggung jawab atas peristiwa dalam cerita dan membawa naratif ke depan. Karakter bisa menjadi protagonis (tokoh utama) atau antagonis (penjahat atau tokoh yang bertentangan dengan protagonis).
Leave a Reply