4. Ciptakan Lingkungan yang Mendukung
Carilah tempat yang tenang dan nyaman untuk menulis. Pastikan kamu terbebas dari gangguan agar bisa fokus sepenuhnya.
Lingkungan adalah faktor yang sangat penting bagi penulis. Apalagi jika kamu adalah tipe yang sensitif. Jika kamu tidak bisa menemukannya, maka ciptakan lingkungan yang nyamanmu sendiri!
5. Mulailah dengan Sesuatu yang Kecil
Jangan membebani dirimu terlalu keras! Mulailah dengan menulis sesuatu yang kecil dan mudah seperti menulis diary atau catatan harian.
Mulailah dengan yang mudah, lalu cobalah untuk meningkatkannya secara perlahan. Sesuatu yang besar pasti akan tercapai jika yang kecil berhasil dilalui.
6. Tetapkan Target yang Realistis
Tentukan target yang dapat kamu capai setiap kali menulis. Misalnya, menulis satu paragraf atau satu halaman setiap kali duduk di depan kertas atau layar laptop.
Penulis pemula biasanya menargetkan sesuatu yang terlalu besar. Dampaknya, mereka jadi mudah lelah, terpaku pada kesalahan, dan merasa sia-sia; pesimis.
7. Gunakan Teknik Brainstorming
Sebelum mulai menulis, luangkan waktu untuk brainstorming. Tulis ide-ide apa pun yang muncul di benakmu, bahkan yang terlihat tidak relevan sekalipun.
Ingat aturan dalam brainstorming: “Quantity over quality”. Jangan cari kualitas dulu, utamakan kuantitas! Jadi, abaikan jelek bagusnya ide, terpakai atau tidaknya ide. Tulis saja semuanya!
“The golden rule of all brainstorming sessions is quantity over quality. The more ideas you have, the better your chances are that one will be worthy of execution.” – Asana
8. Buat Outline atau Kerangka Tulisan
Susunlah outline atau kerangka tulisan sebelum mulai menulis. Outline adalah susunan tulisan atau alur dari awal sampai akhir.
Outline akan membantumu menjaga fokus dan alur tulisanmu. Ibarat peta, kamu akan mengetahui ke mana kamu harus merangkai idemu.
Leave a Reply